Gambaran Sepakbola Indonesia Masa Depan
28 November 2009 No Comment
Peta sepakbola Indonesia saat ini dan beberapa tahun mendatang sedikit banyak telah tergambar dari beberapa pertandingan yang telah dilakukan oleh timnas sepakbola Indonesia di bulan ini. Seperti sudah banyak diberitakan bahwa ada dua buah event tingkat asia dan sebuah ujicoba yang dilakukan oleh timnas baik senior hingga yunior bulan November ini.
Secara kualitas hasil yang didapat tentu banyak pencinta sepakbola yang berbeda pendapat, namun yang pasti adalah tersingkirnya tim u-19 dari persaingan menuju Piala Asia U-19. Kekalahan 1-3 di kandang sendiri dari tim serumpun yang selama ini sulit mengalahkan Indonesia, Malaysia, yang dialami oleh timnas u-23 dan semakin sempitnya jalan menuju Piala Asia 2011 dimana selama 4 pagelaran Piala Asia terakhir sebelumnya timnas senior selalu mampu mencapai putaran final, setelah hanya meraih tiga poin dari empat pertandingan.
Memang timnas u-19 yang berlatih di Uruguay menunjukkan sebuah harapan dalam tiga pertandingan terakhir mereka saat melawan China Taipei, Australia dan Hongkong. Setidaknya masyarakat Indonesia terhibur dengan aksi pantang menyerah dan determinasi tinggi yang mereka tunjukkan, tapi faktor kecerdasan dan ketenangan bermain di samping stamina yang harus tetap dijaga adalah pekerjaan rumah bagi para pelatih dan manajemen tim u-19 Indonesia.
Masih Menanti Prestasi
Inilah realita yang harus dihadapi masyarakat pencinta sepakbola Indonesia terhadap prestasi tim sepakbola Indonesia. Nampaknya kita masih harus menunggu dalam beberapa tahun lagi agar dapat melihat sepakbola Indonesia berprestasi, bahkan di tingkat Asia Tenggara sekalipun.
Sepakbola Indonesia memang masih mempunyai peluang untuk menorehkan prestasi dalam Sea Games XXV di Laos, Desember nanti. Namun dengan beberapa persiapan dan ujicoba yang sudah digelar, timnas u-23 Indonesia belum meyakinkan, bahkan pelatih Alberto Bica pun merasa cukup hanya menjadi peringkat kelima atau setidaknya semifinal sebagai target paling realistis.
Sebuah ironi sepakbola bagi bangsa Indonesia, karena Indonesia merupakan sebuah negara dengan luas dan jumlah penduduk terbesar di Asia Tenggara. Untuk menjadi yang terkuat di level regional pun kita masih harus mengakui bahwa Thailand, Singapura, Vietnam, Malaysia bahkan mungkin Myanmar lebih kuat dari tim sepakbola Indonesia.
Agenda Sepakbola Indonesia 2010
Pada tahun 2010 nanti, timnas senior Indonesia masih menyisakan dua pertandingan kualifikasi Piala Asia 2011, pada tahun 2010, untuk menentukan apakah timnas senior Indonesia mampu lolos ke putaran final Piala Asia. Indonesia akan melawan Oman di Jakarta pada tanggal 6 Januari 2010, dan menghadapi Australia di Suncorp Stadium, Queensland, Australia pada tanggal 3 Maret 2010.
Selain pra Piala Asia 2011, tim senior sepakbola Indonesia akan menghadapi turnamen Piala AFF pada tahun 2010, dengan menjadi tuan rumah bersama Vietnam. Indonesia yang belum pernah menjuarai turnamen sepakbola antar negara se-Asia Tenggara ini akan kembali mendapat tantangan. Apakah mungkin di kandang sendiri, Indonesia mampu menjuarai turnamen yang dulu diberi nama Piala Tiger ini untuk pertama kalinya?
Sedangkan di level junior, pada tahun depan, Indonesia memastikan tiket ke putaran final Piala Asia U-16. Harapan kita tentunya bukan hanya hasil terbaik yang dapat dicapai oleh tim u-16, namun juga peningkatan level permainan sehingga mampu menjadi tim sepakbola yang handal di masa depan. Jangan lupa pula pada Desember 2010 nanti, siapa tuan rumah Piala Dunia 2022 akan diumumkan. Mampukah Indonesia terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 akan dapat dibuktikan nanti. Kita tunggu!
Posted In: Opini Sepakbola
Tags: agenda sepakbola 2010, Hasil Pertandingan, prestasi, sepakbola Indonesia
efek
kursor gerak
Selasa, 31 Agustus 2010
Kamis, 12 Agustus 2010
SEJARAH TIMNAS INDONESIA
Ingin Mengetehui Sejarah TIMNAS Sepak Bola Indonesia??? (disini)
Kamis, 05 Agustus 2010
PROFIL CLUB TIMNAS SEPAK BOLA INDONESIA
Tim nasional sepak bola Indonesia
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Ini adalah revisi stabil yang terakhir, dilihat pada 4 Agustus 2010. Drafnya memiliki 7 perubahan yang diusulkan.
Akurasi | Terperiksa |
Julukan | Merah Putih | ||||||||||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Asosiasi | Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Konfederasi | AFC (Asia) | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Pelatih | Alfred Riedl | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Asisten Pelatih | Widodo C. Putro | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Kapten | Charis Yulianto | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Penampilan terbanyak | Bambang Pamungkas (64) | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Pencetak gol terbanyak | Bambang Pamungkas (34) | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Stadion kandang | Stadion Utama Gelora Bung Karno | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Kode FIFA | INA | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Peringkat FIFA | 137 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Peringkat FIFA tertinggi | 76 (September 1998) | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Peringkat FIFA terendah | 153 (Desember 2006) | ||||||||||||||||||||||||||||||||
| |||||||||||||||||||||||||||||||||
Pertandingan internasional pertama | |||||||||||||||||||||||||||||||||
Cina 2 - 0 Hindia-Belanda (Filipina; 5 Mei 1934) India 3 - 0 Indonesia (India; 4 Mei 1951) | |||||||||||||||||||||||||||||||||
Kemenangan terbesar | |||||||||||||||||||||||||||||||||
Indonesia 13 - 1 Filipina (Jakarta, Indonesia; 23 Desember 2002) | |||||||||||||||||||||||||||||||||
Kekalahan terbesar | |||||||||||||||||||||||||||||||||
Denmark 9 - 0 Indonesia (Kopenhagen, Denmark; 3 September 1974) | |||||||||||||||||||||||||||||||||
Piala Dunia | |||||||||||||||||||||||||||||||||
Penampilan | 1 (Pertama kali pada 1938) | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Hasil terbaik | Babak 1 (1938, sebagai Hindia-Belanda) | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Piala Asia | |||||||||||||||||||||||||||||||||
Penampilan | 4 (Pertama kali pada 1996) | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Hasil terbaik | Babak 1 (1996, 2000, 2004, 2007) |
Di kancah Asia Tenggara sekalipun, Indonesia belum pernah berhasil menjadi juara Piala AFF (dulu disebut Piala Tiger). Prestasi tertinggi Indonesia hanyalah tempat kedua di tahun 2000, 2002, dan 2005. Di ajang SEA Games pun Indonesia jarang meraih medali emas, yang terakhir diraih tahun 1991.
Di kancah Piala Asia, Indonesia meraih kemenangan pertama pada tahun 2004 di China setelah menaklukkan Qatar 2-1. Yang kedua diraih ketika mengalahkan Bahrain dengan skor yang sama tahun 2007, saat menjadi tuan rumah turnamen bersama Malaysia, Thailand, dan Vietnam.
Dalam kualifikasi ke Piala Dunia 2010, Indonesia tidak mampu lolos ke fase ketiga kualifikasi Piala Dunia 2010 setelah takluk di tangan Suriah dengan agregat 1-11. Tim nasional Indonesia U-23 pun juga mengalami kegagalan di SEA Games ke-24 di Thailand; setelah takluk dari Thailand di pertandingan babak penyisihan grup yang terakhir.
[sunting] Kostum
Kostum tim nasional Indonesia tidak hanya merah-putih sebab ada juga putih-putih, biru-putih, dan hijau-putih. Menurut Bob Hippy, yang ikut memperkuat timnas sejak tahun 1962 hingga 1974, kostum Indonesia dengan warna selain merah-putih itu muncul ketika PSSI mempersiapkan dua tim untuk Asian Games IV-1962, Jakarta.Saat itu ada dua tim yang diasuh pelatih asal Yugoslavia, Toni Pogacnic, yakni PSSI Banteng dan PSSI Garuda. Yang Banteng, yang terdiri dari pemain senior saat itu, seperti M. Zaelan, Djamiat Dalhar, dan Tan Liong Houw, selain menggunakan kostum merah-putih juga punya kostum hijau-putih. Sedangkan tim Garuda, yang antara lain diperkuat Omo, Anjik Ali Nurdin, dan Ipong Silalahi juga dilengkapi kostum biru-putih. Tetapi, setelah terungkap kasus suap yang dikenal dengan "Skandal Senayan", sebelum Asian Games IV-1962, pengurus PSSI hanya membuat satu timnas. Itu sebabnya, di Asian Games IV-1962, PSSI sama sekali tidak mampu berbuat apa-apa karena kemudian kedua tim itu dirombak. Selanjutnya digunakan tim campuran di Asian Games.
Mulyadi (Fan Tek Fong), asisten pelatih klub UMS, yang memperkuat timnas mulai tahun 1964 hingga 1972, menjelaskan bahwa setelah dari era Asian Games, sepanjang perjalanan timnas hingga tahun 1970-an, PSSI hanya mengenal kostum merah-putih dan putih-putih. Begitu juga ketika timnas melakukan perjalanan untuk bertanding di sejumlah negara di Eropa pada tahun 1965. Saat itu setiap kali bermain, kita hanya menggunakan merah-putih dan putih-putih dengan gambar Garuda yang besar di bagian dada hingga ke perut. Seragam hijau-putih kembali digunakan saat mempersiapkan kesebelasan pra-Olimpiade 1976, dan kemudian digunakan pada arena SEA Games XI-1981 Manila. "Begitu juga ketika Indonesia bermain di Thailand, di mana saat itu Indonesia menjadi runner-up Kings Cup 1981," kata Ronny Pattinasarani yang memperkuat PSSI tahun 1970-1985.
Di Piala Asia 2007 yang digelar mulai 8 Juli hingga Minggu 29 Juli, Nike juga telah mendesain kostum tim nasional Indonesia, tetapi kali ini bukan hijau-putih, melainkan putih-hijau. Tentu tetap dengan detail yang sama, seperti Garuda yang selalu bertengger di dada.
[sunting] Sejarah Indonesia di Piala Dunia FIFA
Rekor Penampilan Piala Dunia FIFA | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Tahun | Babak | Poin | M | S* | K | GM | GK | |
1930 | Tidak Ikut | - | - | - | - | - | - | |
1934 | - | - | - | - | - | - | ||
1938 | Babak 1 (sebagai Hindia Belanda) | 1 | 0 | 0 | 1 | 0 | 6 | |
1950 | Mengundurkan diri | - | - | - | - | - | - | |
1954 | Tidak ikut | - | - | - | - | - | - | |
1958 | Mengundurkan diri selama kualifikasi | - | - | - | - | - | - | |
1962 | 'Mengundurkan diri | - | - | - | - | - | - | |
1966 | Tidak lolos kualifikasi Asia | - | - | - | - | - | - | |
1970 | - | - | - | - | - | - | ||
1974 hingga 2010 | Tidak lolos kualifikasi Asia | - | - | - | - | - | - | |
Total | | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | 6 |
[sunting] Sejarah tim di Piala Asia
Tahun | Hasil | Poin | M | S | K | GM | GK |
---|---|---|---|---|---|---|---|
1956 hingga 1964 | Tidak ikut | - | - | - | - | - | - |
1968 hingga 1992 | Tidak lolos kualifikasi | - | - | - | - | - | - |
1996 | Babak 1 | 3 | 0 | 1 | 2 | 4 | 8 |
2000 | Babak 1 | 3 | 0 | 1 | 2 | 0 | 7 |
2004 | Babak 1 | 3 | 1 | 0 | 2 | 3 | 9 |
2007 | Babak 1 | 3 | 1 | 0 | 2 | 3 | 4 |
2011 | Tidak lolos kualifikasi | - | - | - | - | ||
Total | | 8 | 2 | 2 | 8 | 10 | 28 |
[sunting] Sejarah tim di Kejuaraan Sepak Bola ASEAN (dulu Tiger Cup)
- 1996 - Runner-up
- 1998 - Peringkat 3
- 2000 - Runner-up
- 2002 - Runner-up
- 2004 - Runner-uo
- 2007 - Babak penyisihan grup
- 2008 - Semifinalis
[sunting] Susunan Tim Nasional Senior
[sunting] Tim utama
Pelatih: Alfred Riedl[1]
[sunting] Susunan Tim Nasional U-23
[sunting] Tim utama
Pelatih: Alfred Riedl
|
[sunting] Susunan Tim Nasional U-19
[sunting] Tim utama
Pelatih: Cesar Payovich Perez
|
[sunting] Daftar pelatih Timnas Indonesia
Period | Coach |
---|---|
1938 | Johannes Christoffel van Mastenbroek |
1951-1953 | Choo Seng Quee |
1954-1964 | Antun Pogačnik |
1966-1970 | E.A. Mangindaan |
1970 | Endang Witarsa |
1971-1972 | Yusuf Balik |
1972-1974 | Suwardi Arland |
1974-1975 | Aang Witarsa |
1975-1976 | Wiel Coerver |
1976-1978 | Suwardi Arland |
1978-1979 | Frans Van Balkom |
1979-1980 | Marek Janota |
1980-1981 | Bernd Fischer |
1981-1982 | Harry Tjong |
1982-1983 | Sinyo Aliandoe |
1983-1984 | M. Basri, Iswadi Idris dan Abdul Kadir |
1985-1987 | Bertje Matulapelwa |
1987 | Sinyo Aliandoe |
1987-1991 | Anatoli Polosin |
1991-1993 | Ivan Toplak |
1993-1995 | Romano Mattè |
1995-1996 | Danurwindo |
1996-1997 | Henk Wullems |
1998 | Sudibyo |
1999 | Bernard Schum |
1999-2000 | Nandar Iskandar |
2000-2001 | Benny Dollo |
2002-2004 | Ivan Venkov Kolev |
2004-2007 | Peter Withe |
2007 | Ivan Venkov Kolev |
2008-2010 | Benny Dollo |
2010- | Alfred Riedl |
[sunting] Pemain terkenal
- Aji Santoso
- Anjas Asmara
- Ansyari Lubis
- Bambang Nurdiansyah
- Bambang Pamungkas
- Bima Sakti
- Boaz Salossa
- Budi Sudarsono
- Charis Yulianto
- Dede Sulaiman
- Eduard Ivakdalam
- Firman Utina
- Hendro Kartiko
- Herry Kiswanto
- Ismed Sofyan
- Iswadi Idris
- Kurniawan Dwi Yulianto
- Lukman Santoso
- Maman Abdurrahman
- Marzuki Nyakmad
- Muhammad Ilham
- Muhammad Ridwan
- Mulyadi
- Ponaryo Astaman
- Ponirin Mekka
- Ricky Yacob
- Risdianto
- Robby Darwis
- Roni Paslah
- Ronny Pattinasarani
- Rully Nere
- Sain Irmis
- Syamsul Bachri Chaeruddin
- Tan Liong Houw
- Widodo Cahyono Putro
- Yacob Sihasale
Langganan:
Postingan (Atom)