efek

kursor gerak

Senin, 25 Oktober 2010

Kapan PSSI Ikut Piala Dunia? Tanya SBY

Kapan PSSI Ikut Piala Dunia? Tanya SBY

Presiden SBY dan Menko Perekonomian saat nonton bareng Piala Dunia, di Hoel InterContinental, Jimbaran, Bali, Jumat (11/6) malam. (foto: anung/presidensby.info)
Presiden SBY dan Menko Perekonomian saat nonton bareng Piala Dunia, di Hoel InterContinental, Jimbaran, Bali, Jumat (11/6) malam. (foto: anung/presidensby.info)
Jimbaran, Bali: Saat jeda babak pertama pertandingan sepakbola antara Afrika Selatan melawan Meksiko, Presiden Susilo Bambag Yudhoyono beranjak dari kursinya dan bertanya kepada wartawan, "Kapan PSSI masuk Piala Dunia?" Pertanyaan itu disambut tawa yang hadir.

"Kalau dari jumlah penduduk, tak perlu berkecil hati. Tiongkok tak masuk toh? India tak masuk toh?' canda SBY. Namun kemudian SBY menambahkan untuk tidak menjadikan hal tersebut alasan.

Begitulah suasana nonton bareng Piala Dunia 2010 di Ruang Puri Kencana, Hotel InterContinental Jimbaran, Bali, Jumat (11/6) malam. SBY tampil santai, bercelana coklat, kaus polo, dan jaket kulit hitam. Menteri Perekonomian Hatta Rajasa, Menpora Andi A Mallarangeng, Menbudpar Jero Wacik, dan Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad pun demikian.

Sebuah layar lebar terpampang didinding. Lebih dari 40-an kursi terisi penuh, selain oleh menteri, juga staf Istana Kepresidenan, dan wartawan yang menyertai kunjungan Presiden ke Bali. Presiden sendiri memasuki ruangan nonton bareng beberapa detik setelah kick-off babak pertama pertandingan Afsel vs Meksiko yang ditayangkan langsung dari Stadion Soccer City, Johannesburh, tersebut.

SBY sangat menikmati jalannya pertandingan. Presiden terkadang terlihat menanggapi komentar dari Menko Perekonomian Hatta Rajasa yang menonton dengan amat bersemangat di sebelah kanan Presiden. Sedangkan di sebelah kiri SBY adalah Sekertaris Kabinet Dipo Alam.

Ketika pemain Meksiko berhasil menceploskan bola ke gawang Afsel, SBY bertepuk tangan bersama yang lainnya. Namun gol tersebut dianulir oleh wasit. SBY pun kembali menggeleng sambil tersenyum ketika Afsel gagal menyundul bola masuk ke gawang Meksiko setelah tendangan pojok untuk Afsel.

Di akhir babak pertama, Presiden bertepuk tangan untuk kedua tim. Kemudian Menpora Andi Mallarangeng berdiri dan membahas pertandingan sedikit dengan Presiden dan para menteri yang duduk di deret depan, sebelum mengambil minum.

Kepala Negara kemudian bertanya kepada para wartawan siapa yang dijagokan, namun para wartawan pun terbagi dua dalam pendapatnya. "Kalau teknik perorangan, Meksiko mungkin lebih sedikit di atas," kata SBY, bak seorang pengamat sepakbola. SBY memang penggemar sepakbola dan beberapa kali nontong tayangan langsung sepakbola di televisi, baik kompetisi liga-liga Eropa atau event besar seperti Piala Eropa dan Piala Dunia. SBY juga beberapa kali menonton langsung di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.

Usai pertandingan Afsel vs Meksiko yang berkesudahan 1-1 ini, Presiden SBY bertepuk tangan bersama para menteri. "Meksiko melemah ya di babak kedua," kata SBY. Sesaat kemudian, SBY dan para menteri meninggalkan ruangan. Sabtu (12/6) besok, Presiden akan membuka Pesta Kesenian Bali ke-32. (arc)

TRANSKRIPSI SAMBUTAN PENGANTAR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA RAPAT DENGAN BEBERAPA MENTERI KERETA LUAR BIASA MENUJU CIREBON 26 JANUARI 2010

TRANSKRIPSI
SAMBUTAN PENGANTAR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PADA ACARA
RAPAT DENGAN BEBERAPA MENTERI
KERETA LUAR BIASA MENUJU CIREBON
26 JANUARI 2010



Ini para Menteri, saya gunakan waktu untuk membahas satu hal tentang persebakbolaan di tanah air kita. Seperti Saudara ketahui kemarin, saya menerima kirab dari Piala Dunia,International Tour yang dilakukan di 83 negara di dunia, sebelum nanti pada saatnya World Cup dilaksanakan di Afrika Selatan. Tentu saja kita mendapat kehormatan dipilih sebagai salah satu negara dalam tour internasional itu.

Tapi yang ingin saya sampaikan bukan itu, apa yang kita lihat kemarin Piala Dunia yang begitu cantik, itu seperti menginspirasi dan memotivasi kita untuk bisa melakukan revitalisasi lagi atau kebangkitan kembali persepakbolaan Indonesia untuk bisa, katakanlah berjaya di tingkat Asia Tenggara atau ASEAN atau bahkan suatu saat juga bisa berjaya di tingkat Asia. Dengan demikian, harapan kita bisa masuk putaran dunia-lah, meskipun ini sangat menantang. It’s very challenging memerlukan waktu barangkali 10 sampai 15 tahun lagi, tetapi harus kita mulai.

Sudah lama rakyat kita merasa mestinya kita bisa unggul, bisa tampil di ASEAN, tapi tidak. Oleh karena itu, tanpa harus saling menyalahkan, tidak baik, saya ingin nanti pemerintah bersama KONI, bersama swasta, PSSI, semua pihak untuk bisa bersatu bersama-sama membangkitkan kembali sepakbola di Indonesia. Saya punya keyakinan kalau 5 tahun ini kita garap secara all out, kemudian 5 tahun berikutnya lagi kita matangkan, maka sangat bisa kita tampil pada forum Asia dan kemudian bisa ikutlah pada forum yang lebih tinggi lagi.

Dalam konteks itu, saya sudah minta Menpora, nanti di bawah koordinasi Menko Kesra coba direncanakan dan saya ingin bertemu langsung dengan stakeholders semuanya. Saya ingin juga ikut di dalam mempersiapkan segalanya, paling tidak 5 tahun ini kita persiapkan semuanya, bisa mencari atletnya, menentukan metode pelatihannya, siapa berbuat apa, apa kita persiapan 3 tim nasional, satu mewakili Indonesia barat, dua, Indonesia tengah, tiga, Indonesia timur. Apapun yang bisa kita lakukan dengan demikian, kompetisi berjalan dengan baik, lantas dari segi manajemen baik, kepelatihan baik, metodologinya baik, kemudian kontribusi dari swasta juga nyata disamping pemerintah sendiri.

Saya kira itu pengantar saya setelah ini saya minta pandangan-pandangan. Saya minta Menpora dulu, kemudian nanti Menko Kesra dan bagaimana kita bisa ikut menggalakkan. Mendagri juga, kalau para gubernur diajak bersama-sama khusus, karena sepak bola ini juga prestige, dan prestasi dan prestige. Bayangkan kita tampil di ASEAN itu, papan atas kan, senang. Tapi kalau papan bawah rasanya malu dan sepertinya kok bisa terjadi itu. Oleh karena itu, sekali lagi tidak kita menyalahkan siapa-siapa, kita bersama-sama, PSSI dan semua untuk betul-betul menggalakkan dan membangkitkan sepakbola kita.

Demikian pengantar saya dan saya nanti minta Menpora untuk menjelaskan dulu.